Raga yang telah membujur kaku tergeletak diatas ranjang. Tangan dan kaki dirapatkan untuk saling dipertemukan lalu diikat dengan sehelai kain. Jantung sudah tidak lagi berdetak dan tak satu pun hembusan nafas yang timbul. Tatapan mata yang kosong dan mulut diam tanpa suara. Dan berakhir ditutupi oleh sehelai kanan yang menutupi seluruh tubuh dari ujung kaki hingga rambut. Jasad tubuh manusia yang sudah ditinggalkan oleh jiwanya pergi kembali kepada sang Pencipta. Tangisan dan teriakan meramaikan ruangan tempat perawatan.
Sebuah benda yang menyerupai gerobak datang menghampiri. Benda ini berbunyi gemerincing setiap berjalan menelusuri lorong-lorong karena roda yang berputar bergesekan lantai. Diselubungi oleh kain berwarna hijau sebagai penutup. Bentuk kotak dan terbuat dari alumunium yang kuat. Benda ini yang sering digunakan mereka untuk mengangkut tubuh yang sudah bernyawa. Sering kita menyebut benda ini dengan keranda. Merekalah yang bekerja setiap hari mengantarkan pasien yang sudah tidak bernyawa. Banyak dari kita yang mungkin tidak mengenal profesi ini. Mereka bukan lulusan dokter maupun perawat, namun merekalah pekerja tulus yang mengingatkan kita tentang sebuah kematian.
|
Gambar 1. Keranda |
Kematian begitu dekat bagi mereka setiap harinya. Sudah menjadi tugas mereka menjemput pasien yang sudah tidak bernyawa menuju ke kamar mayat. Suatu ketika saya sedang jaga malam berada di bangsal, tidak pernah luput namanya kematian datang untuk menjemput nyawa. Jam sudah menunjukkan pukul tengah malam, namun saya masih melewati lorong-lorong ruangan rumah sakit untuk menuju salah satu ruangan. Ketika dalam perjalanan saya berpapasan dengan mereka yang sedang membawa keranda. Keranda itu tidak kosong namun ada sosok manusia di dalamnya, hal ini menunjukkan bahwa ada pasien yang meninggal. Makna meninggal menurut saya hal yang menyeramkan sehingga sering kali saya menyebut mereka sebagai "malaikat penyabut nyawa" karena selalu membawa orang meninggal.
Awal tahun 2014 saya berada di bagian forensik. Ruang belajar dan tempat kami berkumpul berada di kamar jenazah yang terletak berada paling dalam di rumah sakit. Saya menjadi sering bertemu dengan mereka dan keranda-keranda. Saya diajarkan bahwa kematian yang tidak tahu tentang kedatangannya, ternyata begitu dekat dengan kita. Mereka sosok yang sangat ramah dan menjadi salah satu sosok yang berperan memberikan ilmu kepada kami. Itulah mereka "Penjaga Kamar Jenazah". Kerjaan mereka tidak hanya menjemput jenezah namun banyak hal yang mereka lakukan. Salah satunya adalah memandikan jenazah hingga mengafaninya. Tidak hanya jenazah yang utuh lengkap anggota tubuhnya. Sering kali mereka juga memandikan jenazah yang sudah mengalami banyak luka bahkan tidak lengkap anggota tubuhnya.
Gaji mereka tidak besar seperti gaji pegawai lainnya namun mereka adalah orang mulia sebagai perpanjangan tangan sang Pencipta untuk mengantarkan jasad yang tak bernyawa. Mereka yang menunjukkan bahwa orang yang telah meninggal bukan sosok yang menyeramkan. Hal ini dibuktikan ketika saya dan teman-teman membantu mereka memandikan salah satu jenazah pada tengah malam hari. Jasad mereka sudah tak mampu bergerak karena jiwa mereka sudah tidak berada dijasadnya. Tidak ada yang perlu kita takutkan akan terhadap orang mati. Hal ini membuktikan bahwa kematian itu dekat dan tidak tahu kapan akan datang menghampiri.
"Lakukan terbaik dalam HIDUPmu, karena sesungguhnya KEMATIAN begitu dekat."
Continue reading →