Friday, June 29, 2012

Kegagalan sebagai Pacuan dalam Bisnis

1 comments
"Kunci sukses dalam berbisnis: KEJUJURAN, KERJAKERAS dan disertai DOA."

Malam ini, aktivitas saya seperti biasa terdapat agenda pekanan yaitu mentoring bersama teman-teman jurusan lain di kampus pusat. Diawal yang hadir hanya berempat orang yang sudah termasuk murrabi saya. Berhubung mas'ul mentoring belum hadir, mentoring kali ini dipimpin oleh akh Ryan. Dia yang membuka mentoring dan dilanjutkan dengan tilawah. Mentoring berjalan seperti biasanya, lalu dilanjutkan dengan setoran hafalan surat. Namun setelah semuanya setoran surat, murabbi saya mengajak kami untuk berkunjung salah satu pakar ahli dalam bisnis. Ini diluar perkiraan kami, yang kami pikir kami hanya mentoring seperti biasa.

Saya bersama dengan teman-teman yang lain diajak ke salah satu tempat makan yang sudah terkenal di purwokerto. Rumah makan ini sudah laris dan banyak pengunjung yang hadir disana. Kami dikenalkan dengan pemilik rumah makan dan ternyata seorang ikhwah. Beliau bernama Mas Saeful yang merintis usaha rumah makan ini sudah lama. Beliau masih muda dan tidak jauh umurnya dari kami. Beliau lulusan dari teknik industri UNDIP dan sekarang bergabung dalam JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia) di Purwokerto.

Mas Saeful menceritakan awal dia merintis kariernya sebagai enterpreneur dan perjuangannya untuk mampu menghasilkan uang sendiri tanpa harus meminta dari orang tua. Beliau dalam merintis kariernya tidak sejalan mulus dengan apa yang diharapkan. Berulang-ulang kali beliau menghadapi yang namanya sebuah kegagalan. Kegagalan ini telah menjadi akrab dalam dirinya, inilah yang menjadikan tangga menuju kesuksesannya. Karena pengalamannya beliau juga, sekarang sudah banyak kenalan pengusaha kaya di Semarang.

Pernah beliau diberikan modal 50 juta untuk berbisnis dan dibelikan jagung dalam jumlah besar. Jagung tersebut dimasukkan ke dalam mesin pengering dan alhashil jagung itu membusuk. Beliau mengalami kerugian hingga 18 juta. Modal ini diberikan oleh seorang pengusaha teman beliau, karena ini masalah finansial beliau begitu takut untuk menghadap dan melaporkan yang terjadi. Keberanian diri dicoba dimunculkan dan harus berkata jujur. Ternyata teman beliau bukannya memarahinya tetapi memberikan modal usaha yang lebih besar lagi, karena teman beliau dahulu juga sering mengalamin kegagalan.

Beliau juga memaparkan kisah-kisah orang sukses di dunia. Honda yang merupakan produsen kendaraan bermotor, pemiliknya bernama Soichiro Honda. Honda tidak pernah mendapatkan gelar insiyur dan tidak memiliki otak yang cermelang. Honda selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga akhirnya berbuah imperium bisnis mendunia itu. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, bahkan dikeluarkan dari kuliahnya namun ia terus bermimpi dan bermimpi dengan diimbangi ketekunan dan kerja keras.Kecintaannya terhadap mesin, motor dan sepeda selalu menjadi semangatnya untuk terus berkarya hingga hasilnya seluruh dunia mengenalnya.

Cerita lain dari Garuda Food yang sekarang produknya sudah banyak beredar di seluruh Indonesia dengan aneka produk yang beraneka jenis. Awal kisah ini, ada seorang kakek dan nenek di daerah rembang. Nenek yang memasak kacang hingga membungkusinya dan kakek yang menjualnya ke warung. Penjualan perdana hanya sedikit yang laku dan akhirnya dicari tahu hal yang menyebabkan ini, ternyata kacangnya itu menjadi melempem (red: tidak keras). Akhirnya dicoba lagi dengan menguatkan kembali bungkusnya supaya tidak melempem, alhasil penjualan mengalami peningkatan. Menurut mereka untuk menjadi sukses ada 3 kunci yaitu kejujuran, kerjakeras dan disertai doa.

Terkadang untuk sebagai pemula akan takutnya dihadapi permasalahan awal seperti modal usaha, belum punya ide, sibuk kuliah, dll. Permasalahan-permasalahan ini bisa dihadapi dengan satu kata yaitu berani dan siap menghadapi kegagalan. Karena dari mas saeful, jika kita sudah akrab dengan kegagalan itu membuat kita akan terus bangkit dan berpikit keras untuk lebih maju, bukannya menjadikan kita menyerah dengan keadaan. Rasulullah saja sudah berani melakukan usahanya sendiri dari kecil yaitu berawal dari mengembala domba dan memiliki berbagai bisnis yang bisa menjadi contoh kesuksesan dalam bisnisnya.

Ikhwah mari kita ciptakan negeri ini dengan membentuk diri kita yang mampu menghasilkan finansial secara mandiri tanpa harus meminta kepada orang tua. Insya Allah nantinya usaha-usaha kita bisa diberikan sebagian hasilnya untuk perjuangan dakwah. Tidak ada larangan orang Islam untuk kaya, malah kita dianjurkan untuk seperti itu. Kejarlah dunia seakan-akan kau hidup lama dan juta ingatlah akhirat seakan-akan kau mati esok. Hayo kita imbangkan usaha-usaha kita di dunia dengan kualitas diri kita dalam beribadah kepada-Nya.

"Kegagalan yang dialami merupakan pijakan tangga yang terus dilalui hingga kau sampai berada diatas."






One Response so far

  1. Unknown says:

    wah.. koq ada kesamaan ya akhy..
    kelompok mentoring ana skrg juga 4 org termasuk murabbi, dulunya ada 7 org. baru2 ini sudah berkurang 1, dari 5 menjadi 4 org.
    salam kenal ya..
    jangan lupa bersilaturahmi juga ke blog ana :)
    www.noteskedokteran.com

Leave a Reply