Sunday, January 15, 2012

Karakter Dai dan Dokter

0 comments
Dibutuhkan pengembangan diri khususnya dalam bidang keterampilan seorang dokter yang bertugas menjadi seorang dai. Sehingga banyak kesamaan sikap yang harus dimiliki seorang dai dengan menjadi seorang dokter. Karena imbasnya akan berdampak kepada keduanya jika kita menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu semua bisa terwujud jika kita berpegang teguh pada tali agama Allah SWT.

1. Kepemimpinan

Setiap insan manusia merupakan seorang pemimpin baik untuk dirinya sendiri maupun buat orang lain. Maka jiwa-jiwa kepemimpinan harus ditanamkan sebagai bekal yang diberikan SWT. untuk mengelola semuanya yang ada di bumi.

Bagi dai menjadi seorang pemimpin untuk mampu dapat menunjukkan dan mengarahkan ke jalan kebenaran bagi seluruh umat manusia. Dari perkataanya, sikapnya bahkan perilaku sehari-harinya mencermin nilai-nilai Islami sehingga mampu menjadi contoh teladan dan menimbulkan rasa kepercayaan masyarakat. Sehingga begitu penting sikap kepimimpinan yang harus dimiliki.

Seorang dokter merupakan pemimpin dalam bagi kolega-kolega lainnya sebagai tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan mempunyai perannya masing-masing, namun dokter dianggap pemimpin untuk membantu dalam mengatasi permasalahan pasiennya. Ketika operasi pun dokter sebagai pemimpin jalannya operasi dibantu oleh tenaga medis lain seperti perawat, teknisi alat-alat, dll.

2. Manajemen Waktu

Waktu dalam pepatah arab mengatakan bahwa "waktu itu bagaikan pedang". Makna dari pepatah ini menjelaskan bahwa segitu berharga waktu jika kita lewatkan begitu saja tanpa makna berarti atau bahkan digunakan untuk kemaksiatan. Karena waktu tidak bisa berputar kembali dan takkan terulang kembali.

Jika dai tidak memperhatikan waktu dalam penerapan hidupnya, maka akan terjadi ketidakstabilan agenda-agenda dakwah. Jika sedang mengadakan syuro diharapkan untuk datang tepat pada waktunya atau bahkan sebelum jamnya mulai. Terkadang ini menjadi hal sepele, namun begitu banyak pelajaran yang tersimpan. Dengan ini kita akan terbiasa dengan waktu yang tepat sehingga tidak mengganggu kegiatan yang lain dan melatihkan sikap urgensi.

Pentingnya waktu bagi seorang dokter bagaikan menghadapi kematian. Karena jika terlewatkan dalam beberapa menit saja, pasien yang membutuhkan pertolongan segera akan kehilangannya nyawa. Namun dalam kondisi pasien yang sedang membutuhkan perhatian kita untuk mendengarkan cerita, maka dengarkanlah karena pasien akan memberikan gambaran diagnosisnya.

3. Komunikasi

Penyampaian informasi bisa disalurkan dalam bentuk ucapan, tulisan bahkan gerakan tubuh atau yang sering kita dengar sebagai bahasa verbal. Hal ini diperlunya keterampilan komunikasi sehingga informasi yang disampaikan sepenuhnya dapat dipahami bukan menjadi salah persepsi akan informasinya.

Dakwah itu memerlukan penyampaian tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, maka daripada itu dai harus mempu berkomunikasi dengan baik. Nilai-nilai Syiar Islam perlu disebarluaskan keseluruh pelosok dunia, dengan menggunakan komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi begitu sangat penting, karena jangan sampai ilmu yang kita sampaikan salah tangkap oleh objek dakwah. Dengan menggunakan bahasa yang santun dan hormat, objek dakwah akan lebih menyegani.

Bagi seorang dokter tanpa mempunyai komunikasi yang baik tidak akan mampu menggali informasi pada pasiennya. Hal ini berdampak bahwa dokter tidak akan mampu menegakkan diagonsis penyakitnya. Ini peran komunikasi karena dokter dituntut untuk melakukan anamnesis kepada pasien.

4. Problem Solver

Kapanpun dan dimana saja pasti ada yang namanya masalah, dan yang namanya masalah pasti ada pemecahannya. Maka daripada itu diperlukan problem solver untuk memberikan solusi-solusi yang terbaik untuk memperbaiki permasalahan.

Masalah-masalah juga begitu banyak terjadi dalam dakwah dan ini menjadi tantang terbesar seorang dai untuk mencari jalan keluarnya bukan untuk mempersulit masalah. Hal ini terjadi bisa pada dalam diri dai itu sendiri atau pada lingkungannya. Diharapkan solusi terbaik tidak menyimpang apa yang telah diajarkan dalam Al-Qur'an dan sunnah.

Dokter perperan dalam menentukan diagnosis pasiennya. Untuk bisa melakukan hal ini diperlukan kemampuan sebagai problem solver. Dengan memberikan perhatian dan pendengaran dokter akan menggali informasi melalui anamnesis yang dilakukan di awal pasien datang dan dengan begitu dokter bisa memutuskan tindakan selanjutnya maupun pengobatannya.

5. Kerjasama

Hidup tidak sendiri dan berbagai macam kelebihan dan kekurangan kemampuan setiap orang sehingga dituntut untuk bisa saling kerjasama. Kerjasama ini sudah menjadi budaya di bangsa kita sehingga bangsa kita bisa memperjuangkan dari penjajahan. Itulah kekuatan bangsa ini dalam memajukan bangsa ini.

Penyebaran nilai-nilai dakwah tidaklah dilakukan oleh satu orang saja. Inilah strategi dakwah yang dilakukan oleh nabi dan para sahabat. Perjuangannya dengan ada tugas masing-masing untuk menyebarkannya sesuai dengan kemampuan dan bidang yang kita miliki. Seorang dai bukanlah hanya miliki seorang ustadz saja, tapi dengan menjadi profesi yang kita geluti kita harus mampu menyebarkan nilai-nilai islami. Makanya dengan saling bersatu dan bekerjasama penyebarab nilai dakwah bisa menyebar keseluruh lapisan.

Dalam penanganan kepada pasien tidaklah hanya seorang dokter yang bekerja sendirian. Dirumah sakit ada perawat, dokter gigi, administrasi dll bekerjasama untuk satu visi yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan tugas masing-masing yang tidaklah menjadikan sebuah pekerjaan yang jalan sendiri-sendiri tapi saling berkorelasi antar profesi disana.

6. Kepekaan dan kepedulian

Untuk bisa peduli kepada masyarakat maupun lingkungan perlu adanya rasa kepekaan dan kepedulian. Dengan begitu antar sesama bisa saling memahami dan menghargai.

Permasalahan-permasalahan pasti banyak terjadi dengan begitu sisi kepekaan akan meresponnya sehingga memunculkan sikap peduli sang dai. Karena kepekaan dan kepedulian sang dai untuk membantu permasalahan umat, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan atau penyimpangan.

Dokter yang memiliki kepekaan dan kepedulian ini bisa mewujudkan rakyat hidup dengan sehat, karena dokter tidak hanya menunggu masalah itu datang kepadanya tapi sudah mengatasinya dari awal dengan melakukan promosi maupun pencegahan. Itulah bisa mewujudkan "Indonesia Sehat".

Leave a Reply