Monday, August 22, 2011

Dokter Desa

1 comments
Tak pernah terbayangkan ketika pertama kali memasuki dunia perkuliahan khususnya di Fakultas Kedokteran. Tidak membayangkan sebelumnya kuliah nanti seperti apa. Bayangan yang terlintas bahwa kuliah itu bisa menggunakan kaos dan celana levis namun ternyata tidak berlaku di kedokteran. Namun tidak membuat saya kecewa tapi membuat saya merasa nyaman dengan pakaian yang berbeda dengan jurusan lain dan tata cara pakaian yang begitu rapi.

Tidak hanya itu saja ternyata saya dididik dan dicetak menjadi seorang dokter desa. Banyak pemikiran bahwa nanti ketika menjadi dokter akan bisa bekerja di kota besar namun apa tak disangka bahwa dokter di kota besar sudah cukup banyak dan tidak mungkin hanya sebatas dokter umum mampu bersaingan dengan dokter yang sudah spesialis. Bersyukur dengan visi dan misi kampus yang mencetak dokter desa yang masih banyak dibutuhkan diseluruh pelosok Indonesia.

Ini terjadi ketika sedang Baksos (Bhakti Sosial) di sebuah desa yang berada Kecamatan Kemeranjen, Banyumas, saya merasakan betapa besarnya makna seorang dokter desa yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Saya senang sekali ketika membantu dalam acara baksos pada pembagian obat namun ada beberapa kendala yang saya hadapi seperti bahasa daerah. Belum begitu fasihnya saya berbahasa daerah setempat membuat saya kewalahan ketika berjumpa dengan orang asli daerah yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Jadi motivasi saya bahwa bahasa daerah itu penting, tidak hanya kita harus bisa dalam berbahasa internasional.


Gambar. Baksos desa Sirau, Kemeranjen, Banyumas

Tidak akan dipungkuri lagi. Dimana pun kuliah kedokteran seperti kota besar, pasti akan terjun ke desa dan berjumpa dengan orang-orang daerah setempat yang mengharuskan kita beradaptasi sama mereka. Seorang dokter masih menjadi pandangan orang desa bahwa mampu bisa segala-segala. Tidak hanya itu saja akan banyak mendapat banyak doa dari mereka akibat dari usaha kita membantu mereka. Banyak-banyaklah terjun langsung ke lapangan supaya tidak kaku ketika sudah menjadi dokter yang diterjunkan ke masyarakat.

Salam calon teman sejawat.. :)

One Response so far

  1. subhanallah.. tetap semangat yah kak... awalnya itu juga cita-cita aku.. mengabdi pada masyarakat, membantu sebisa apa yang aku lakukan, hanya saja aku belum mencoba mengambil jalan kedokteran..
    mungkin bidangku ada pada tenaga pengajar pendidik.. insya Allah klu Allah memberi jalan, aku juga ingin ke daerah :)

Leave a Reply