Saturday, June 23, 2012

Rihlah di Kebun Teh

0 comments
Pengurus HMMK (Himpunan Mahasiswa Muslim Kedokteran) Unsoed mengadakan rihlah ke Kaligua, Brebes. Rihlah ini diadakan pada hari Sabtu, 16 Juni 2012 dengan kelompok Ikhwan baik akhwat. Perjalanan dimulai dari kampus kedokteran pada pagi harinya jam 09.00 WIB dengan menggunakan mobi angkutan umum yang sudah disewa. Jumlah peserta yang ikut sekitar 30 orang, baik dari angkatan 2009, 2010 dan 2011. 

Perjalanan menuju Kaligua dari Purwokerto menuju Brebes membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Jalan yang dilalui hingga sampai daerah Brebes masih rapi karena itu merupakan jalan provinsi yang sering dilewati kendaraan untuk menuju antar daerah, sedangkan untuk memasuki kawasan Kaligua melalui jalan yang menanjak dan sedikit terjal. Untuk ukuran bis mungkin akan sedikit kesulitan melawati jalur tersebut. Maka karena kami menggunakan mobil angkutan umum, untuk mengakses jalur tersebut tidak mengalami kendala. 
Gambar 1. Gerbang masuk Kaligua.
Gerbang masuk dari Kaligua sebagai pintu masuk untuk pembelian tiket masuk. Sudah dapat terlihat pemandangan Kaligua yang sangat indah dengan hamparan kebun teh yang menjulang. Kebun teh berada di dataran tinggi yang berjarak jauh dari jalan raya utama. Di gerbang ini kita berhenti sebentar untuk membeli tiket dan bersiap untuk memasuki kawasan Kaligua. Sebelum gerbang, terdapat sebuah danau. Orang sekitar menyebutnya dengan danau tanpa ujung karena jika kita memasuki danau tersebut tidak akan melihat batas ujung danau tersebut. Namun danau ini tidak dijadikan objek wisata di Kaligua.

Gambar 2. Kawasan kebun teh.

Perjalanan dilanjutkan ke dalam kawasan kebun teh dengan menggunakan mobil. Masih cukup jauh untuk sampai tempat pemberhentian. Setelah sampai pada tempat untuk mobil bisa diparkirkan, kami turun dan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan untuk mengitari kebun teh dengan berjalan kaki. Sebelum berjalan  kaki, diberikan arahan terlebih dahulu dari ketua pelaksana untuk teknis rihlah. Perjalanan masih jauh untuk bisa mencapai tempat tujuan utama, masih berkisar 20 menit dengan berjalan kaki. Pemandangan kebun teh yang memberikan kesejukan terhampar luas menyelimuti kawasan ini.

Gambar 3. Tempat peristirahatan.

Perjalanan menuju Goa Jepang harus menapaki jalan yang naik turun. Jalan yang dilewati sudah rapi dan bagus karena jalan sudah beraspal dan masih ada beberapa yang sedang dalam renovasi perbaikan. Sesampai ditempat peristirahatan sementara, kita beristirahat sejak untuk merefleksikan kaki dengan memandang hamparan kebun teh. Udara yang sejuk dan aliran air yang dingin membuat rasa nyaman dan tenang. Waktu Dzuhur pun masuk, kita melakukan sholat berjamaah di mushola kecil. Dinginnya air yang digunakan untuk berwudhu, membuat badan saya bergematar ketika sedang sholat berjama'ah.

Selesai sholat kami mengadakan renungan bagi masing-masing kelompok besar baik ikhwan maupun akhwat. Renungan ini untuk mengisi semangat ruhiyah kami dalam menapaki perjuangan dakwah di kampus. Rasa jenuh yang sering menghampiri para aktivis dakwah, mempunyai efek terhadap kinerja organisasi. Ayat-ayat suci dan kata-kata yang tertuangkan dalam renungan ini membuat hati bergetar dan kembali untuk memantapkan hati dalam jalan dakwah ini. Perjuangan dakwah tidak akan pernah terputus setelah kami mengisi kembali pada semangat juang.

Perjalanan dilanjutkan dengan memasuki Goa jepang. Goa ini dibuat ketika masa penjejahan Jepang pada tahun 1900an dengan memanfaatkan pekerja Romusha untuk pembuatan goa ini. Goa ini berfungsi sebagai benteng dan tempat untuk peristirahatan orang-orang Jepang. Tidak hanya itu saja, goa ini juga sebagai tempat penjara bagi romusha yang tidak mau mematuhi perintah penjajah. Kondisi di dalam goa begitu gelap namun suhu yang terasa sangat dingin. Sirkulasi udara yang bagus membuat aliran udara berjalan dengan baik. Perjalanan mengelilingi goa hanya sekitar 15 menit dengan dipandu oleh satu orang pemandu.

Gambar 4. Air terjun kecil

Perjalanan rihlah sudah selesai dan kita bergegas untuk kembali ke parkiran mobil. Dalam perjalanan balik kita berkunjung melihat air terjun kecil. Air terjun sudah mengalami renovasi sehingga tampak rapi dan indah. Aliran air terjun yang deras dan dingin memberikan rasa kesejukan dalam perjalanan pulang kami. Perjalan berakhir di pakiran mobil, dan kami bersiap-siap untuk pulang kembali ke Purwokerto menuju kampus kami tercinta.
Gambar 5. Pengurus HMMK 2012.

"Menjalin ukhuwah dengan bertafakur alam akan menciptakan kekuatan kembali dalam perjuangan gerakan dakwah dan akan mengagungkan citpaan Sang Pencipta alam semesta."



Leave a Reply